Perhatian! Guru kami, Syaikh Husain asy-Syadzili memberikan ijazah ‘Ammah (umum) untuk siapa saja yang ingin mengamalkan amalan ini dengan syarat harus membaca tawassul berikut ini setiap selesai mengamalkannya: Panduan & Bacaan Tawassul dari Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Ayat Tujuh
(Sirr untuk menarik rezeki, keselamatan dan perlindungan dari segala jenis bala’ yang menyesatkan dan tipu daya musuh).
(Dari Kitab Pati Rahasia, diterjemahkan dari bahasa Jawi: )
Ka‘ab al-Akhbar r.a. berkata: “Tujuh Ayat dalam kitab Allah setelah membacanya, aku tidak akan mengindahkan apa pun sekali pun bumi ini diterbalikkan, dengan izin Allah.” Dan Sayyidina ‘Ali k.w. berkata.: “Barang siapa jadikan tujuh ayat ini sebagai wirid pagi dan sore, maka ia akan terselamat dari kebinasaan ketika terjadinya bala’ serta akan dibusanai dengan busana pemeliharaan Allah daripada segala tipu daya seteru,” yaitu:
- (9: 51)
قُلْ لَّنْ يُصِيْبَنَا إِلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا، هُوَ مَوْلاَنَا، وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
“Katakanlah “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”.” (QS. 9: 51)
- (10: 107)
وَ إِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ، وَ إِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلاَ رَآدَّ لِفَضْلِه،ِ يُصِيْبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ، وَ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hambaNya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. 10: 107)
- (11: 6)
وَ مَا مِنْ دَآبَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا، وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَ مُسْتَوْدَعَهَا، كُلٌّ فِيْ كِتَابٍ مُّبِيْنٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. 11:6)
- (11:56)
إِنِّيْ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ رَبِّيْ وَ رَبِّكُمْ، مَّا مِنْ دَآبَّةٍ إِلاَّ هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا، إِنَّ رَبِّيْ عَلى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
“Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Rabbku dan Rabbmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Rabbku di atas jalan yang lurus.” (QS. 11:56)
- (29: 60)
وَ كَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لاَ تَحْمِلُ رِزْقَهَا، اَللهُ يَرْزُقُهَا وَ إِيَّاكُمْ، وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 29: 60)
- (35: 2)
مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا، وَ مَا يُمْسِكْ فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ، وَ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 35:2)
- (39: 38)
وَ لَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ اللهُ، قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَّا تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ، إِنْ أَرَادَنِيَ اللهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ، أَوْ أَرَادَنِيْ بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ، قُلْ حَسْبِيَ اللهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُوْنَ
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?” Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nyalah bertawakal orang-orang yang berserah diri.” (QS. 39: 38)
Perhatian! Guru kami, Syaikh Husain asy-Syadzili memberikan ijazah ‘Ammah (umum) untuk siapa saja yang ingin mengamalkan amalan ini dengan syarat harus membaca tawassul berikut ini setiap selesai mengamalkannya: Panduan & Bacaan Tawassul dari Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi
Mursyid Pemberi Izin
Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi
Syaikh Husain asy-Syadzili lahir di Parit Buntar, Perak Malaysia pada 23 Mei 1960. Beliau memeluk agama Islam pada usia 17 tahun setelah melalui berbagai pertanyaan-pertanyaan teologis yang menggelisahkan jiwanya. Sebelum memeluk agama Islam, beliau pernah mempelajari berbagai kitab agama yang … → Baca selengkapnya “Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi”