هو
اللهْ اللهْ اللهْ، اللهْ يَا مَوْلاَنَا
اللهْ اللهْ اللهْ، اللهْ يَا مَوْلاَنَا
1. إِذَا ضَاقَ صَدْرِيْ | شَكَوْتُ إِلَى اللهْ |
وَ نَرْجِعْ لِصَبْرِيْ | وَ نَسْتَغْفِرُ اللهْ |
وَ إِنْ حَارَ أَمْرِيْ | فِيْمَا قَدَّرَ اللهْ |
شَكَوْتُ بِدَائِيْ أَنْ يَرْحَمْ بُكَائِيْ | وَ حَاشَا وَ كَلاَّ تُخَيِّبْ رَجَائِيْ |
When my heart (sadr) becomes constricted,
I complain to Allah.
Then I return to patience,
Seeking His forgiveness.
When my affair becomes heated,
Concerning what Allah has decreed,
I complain about my suffering, hoping that He will be merciful towards my cry.
Indeed, You will not disappoint my hope.
Ketika shadr (tahap hati pertama)ku menjadi sempit,
Saya mengadu kepada Allah.
Lalu saya kembali kepada kesabaran,
Dan beristigfar kepada Allah.
Dan ketika urusanku mulai memuncak,
Berkenaan dengan apa yang telah ditakdirkan Allah,
Saya mengadu tentang penyakitku, agar Dia merahmati tangisanku ini,
Namun sekali-kali tidak, Engkau tidak akan mengecewakan harapanku ini.
2. إِذَا يُقْبِلُ اللَّيْلْ | نَفْتَكِرْ عُيُوْبِيْ |
جَرَى دَمْعِيْ كَالسَّيْلْ | يُمَرِّغْ شُيُوْبِيْ |
وَ أُنَادِيْ بِالْوَيْلْ | آهٍ يَا ذُنُوْبِيْ |
مَرَّ الْعُمْرُ وَ وَلَّى وَ أَنَا فِيْ عَمَائِيْ | وَ حَاشَا وَ كَلاَّ تُخَيِّبْ رَجَائِيْ |
When the night approaches,
I contemplate my shortcomings.
My tears flow like a torrent,
Dampening my beard.
I call out, wailing,
Oh what a pity, my sins!
My time has passed, yet I am still blind.
Indeed, You will not disappoint my hope.
Saat menjelang waktu malam,
Saya memikirkan segala kekuranganku,
Air mataku mengalir bagai bah,
Membasahi uban (jenggot) usia senjaku.
Lalu saya memanggil dengan penuh rintihan,
Oh! Duhai diriku yang penuh dosa ini.
Umurku sudah berlalu meninggalkanku, namun aku masih tetap dalam kebutaanku,
Namun sekali-kali tidak, Engkau tidak akan mengecewakan harapanku ini.
3. أَنَا يَا حَبِيْبِيْ | فِيْ فِعْلِيْ مُقَصِّرْ |
قَهَرْنِيْ طَبِيْبِيْ | وَ فِيَّ مَا يُنْكَرْ |
وَ لكِنْ حَبِيْبِيْ | عَلَيَّ سَيَسْتُرْ |
عَلَى كُلِّ زَلَّةْ رَخَيْتُ رِدَائِيْ | وَ حَاشَا وَ كَلاَّ تُخَيِّبْ رَجَائِيْ |
Here i am, oh my beloved,
With my deficient actions,
My tabib (shaykh) has treated me sternly,
Concerning that which he dislikes.
In spite of this, my Beloved,
Will conceal,
All my mistakes and loosen my attire (of sins).
Indeed, You will not disappoint my hope.
Saya mengakui, wahai Kekasihku,
Sangat sedikit amal perbuatanku.
Tabibku (syekh) memperlakukanku dengan tegas,
Karena pada diriku ada sesuatu yang tidak disukainya.
Akan tetapi, saya tahu bahwa Kekasihku,
Nanti Dia akan menutupinya bagiku.
Segala kekhilafanku, melonggarkan busana (kedosaan)ku ini,
Namun sekali-kali tidak, Engkau tidak akan mengecewakan harapanku ini.
4. حَيَاتِيْ مَا نَطْمَعْ | وَ مَوْتِيْ مَا نَخْتَارْ |
مَا نَدْرِيْ مَا نَصْنَعْ | بَاشْ نَنَالْ ذِيْكَ الدَّارْ |
وَ لكِنِّيْ نَطْمَعْ | فِيْ عَالَمِ الْأَسْرَارْ |
مَنْ لِلْخَيْرِ أَهْلاً جَعَلْتُ حِمَائِيْ | وَ حَاشَا وَ كَلاَّ تُخَيِّبْ رَجَائِيْ |
My life, I didn’t wish for,
And my death, I didn’t choose.
I don’t know what I have done,
So, how can I hope to attain Your abode?
What I really want,
Is the realm of secrets,
Of those who do goodness; I make them my protection; my shield.
Indeed, You will not disappoint my hope.
Hidup yang bukan saya inginkan,
Dan mati yang bukan saya pilih.
Saya tidak tahu apa yang telah saya perbuat,
Lalu, bagaimana bisa saya menggapai tempat tinggal (surga) itu?
Akan tetapi, saya hanya mendambakan,
Alam yang penuh rahasia itu.
Mereka para ahli kebaikan, kan kujadikan sebagai pelindungku,
Namun sekali-kali tidak, Engkau tidak akan mengecewakan harapanku ini.
5. حَبِيْبِيْ مُحَمَّدْ | يَا خَيْرَ الْبَرِيَّهْ |
مَوْرِدَ الْعَبِيْدِ | شَرَابًا زَكِيًّا |
مِنَ الْحَوْضِ نَوْرِدْ | نُدَاوِيْ مَا بِيَا |
مِنَ الشَّهْدِ أَحْلاَ وَ فِيْهَا شِفَائِيْ | وَ حَاشَا وَ كَلاَّ تُخَيِّبْ رَجَائِيْ |
My beloved Muhammad (s.a.w.),
Oh best of creation,
The well-spring of His slaves,
A pure drink.
I hope that I can arrive at al-Haud (fountainhead of the Prophet),
To cure what ails me,
Al-Haud, which is sweeter than honey and contains my cure,
Indeed, You will not disappoint my hope.
Kekasihku Nabi Muhammad s.a.w.,
Wahai sebaik-baik ciptaan.
Adalah Sumber para hamba Allah,
Untuk mendapatkan minuman suci.
Saya (berharap) bisa sampai di Telaga Nabi (al-Haudh),
Untuk mengobati (segala penyakit) yang ada pada diriku.
(Minumannya) lebih manis dari madu, dan padanya terdapat penyembuhanku,
Namun sekali-kali tidak, Engkau tidak akan mengecewakan harapanku ini.
6. يَا حَنَّاشُ اِجْهَدْ | وَ زِدْ فِي امْتِدَاحِكْ |
بِالْهَادِي الْمُمَجَّدْ | يَطِيْبُ إِنْشَادُكْ |
كَيْ تَرْبَحْ وَ تَسْعَدْ | لَيْلَكْ مَعْ صَبَاحِكْ |
آهٍ يَا مَنْ تَجَلَّى اِقْبَلْ دُعَائِيْ | وَ حَاشَا وَ كَلاَّ تُخَيِّبْ رَجَائِيْ |
Oh my friend, struggle earnestly,
And increase your praises,
With the help of al-Hadi al-Mumajjad (the Praiseworthy Guide – the Prophet)
Your singing of praises will become better,
So that you will increase with joy,
Your night and day,
Oh! Manifested One, accept my doa.
Indeed, You will not disappoint my hope.
Wahai teman (hannasy), bersungguh-sungguhlah,
Dan tambahkanlah puji-syukurmu.
Dengan bantuan al-Hadi al-Mumajjad (Pembimbing yang Terpuji – Nabi s.a.w.),
Puji-syukurmu itu bertambah baik.
Agar anda mendapat keuntungan dan kesenangan,
pada setiap hari, siang dan malam.
Oh! Yang Maha Mengejawantah, kabulkanlah do’aku ini,
Namun sekali-kali tidak, Engkau tidak akan mengecewakan harapanku ini.
Diterjemahkan oleh: Syaikh Husain
Mursyid Pemberi Izin
Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi
Syaikh Husain asy-Syadzili lahir di Parit Buntar, Perak Malaysia pada 23 Mei 1960. Beliau memeluk agama Islam pada usia 17 tahun setelah melalui berbagai pertanyaan-pertanyaan teologis yang menggelisahkan jiwanya. Sebelum memeluk agama Islam, beliau pernah mempelajari berbagai kitab agama yang … → Baca selengkapnya “Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi”