Bismillah. Semua orang bisa menjadi Wali Allah s.w.t. cuman dia harus menjaga niatnya karena secara mendasar semua urusan, semua perbuatan, semua amal itu berdasarkan niat. Sebagaimana disampaikan oleh Nabi s.a.w.:
ุฅููููู ูุง ุงููุฃูุนูู ูุงูู ุจูุงูููููููุงุชู
โSesungguhnya seluruh amalan itu bergantung pada niatnya.โ
Dan itu menjadi ushulnya/prisipnya seorang Shufi karena Shufi pegang kuat-kuat pada ushulnya yaitu:
ุงูุฃูู ูููุฑู ุจูู ูููุงุตูุฏูููุง
โSegala perkara tergantung niat dan tujuannya.โ
Semua urusan itu mereka selalu memperhatikan niatnya. Dan niatnya hanya satu saja, yaitu semata-mata karena Allah s.w.t., semata-mata mencari keridhaan Allah s.w.t., semata-mata untuk mendekatkan diri pada Allah s.w.t. Semua gerak-geriknya, semua ucapannya, semua kondisi hatinya, dan segala tahap perjalanan hidupnya semata-mata karena Allah s.w.t. saja. Dan dia melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh, dengan penuh keyakinan bahwa Allah s.w.t. senantiasa melihatnya. Dan dari situ dia akan meningkat ke satu tahap; apa saja yang dilakukannya dia tahu ada Allah s.w.t. dan seolah-olah dia melihat Allah s.w.t. di depan dirinya. Ketika dia shalat dia berdiri di depan Allah s.w.t., ketika puasa dia tahu Allah s.w.t. ada di sampingnya, ketika dia berdzikir dia tahu Allah s.w.t. duduk di sampingnya, ketika dia lakukan semua kebaikan dia melihat Allah s.w.t. sebelum, sewaktu dia melakukannya, dan sesudah dia melakukan sesuatu dia selalu menyadari bahwa Allah s.w.t. senantiasa ada di sisinya, senantiasa bersamanya, dan senantiasa mengawasinya.
Inilah orang yang sudah sebenarnya menjadi Wali Allah karena tugasnya satu saja, yaitu senantiasa memanggil yang lain kepada Allah s.w.t. dan dia sendiri sudah kembali kepada Allah s.w.t. Inilah Wali Allah.
Jadi waktu dia laksanakan apa saja, dia melaksanakannya dengan prinsip itu; niat semata-mata karena Allah s.w.t. dan sungguh-sungguh dalam melaksanakannya. Dan dari kesungguhan itulah dia senantiasa bersama Allah s.w.t., senantiasa mengingat Allah s.w.t., senantiasa melakukan kebaikan saja karena dia tahu bahwa seluruh keinginan Allah s.w.t. itu dalam ciptaan ini adalah kebaikan. Jadi dia berusaha untuk mendatangkan atau menarik kebaikan dan selalu menghilangkan keburukan. Inilah Wali Allah.
Bismillah.
Mursyid Pemberi Taushiyah
Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi
Syaikh Husain asy-Syadzili lahir di Parit Buntar, Perak Malaysia pada 23 Mei 1960. Beliau memeluk agama Islam pada usia 17 tahun setelah melalui berbagai pertanyaan-pertanyaan teologis yang menggelisahkan jiwanya. Sebelum memeluk agama Islam, beliau pernah mempelajari berbagai kitab agama yang … โ Baca selengkapnya “Syaikh Husain asy-Syadzili ad-Darqawi”